Salah satu komponen paling penting pada mobil adalah oli mesin. Oli mesin berfungsi sebagai pembersih kotoran di dalam mesin serta mencegah terjadinya karat, sebab mesin beserta komponennya hanya mengandalkan pelumas. Saat ini banyak ragam oli mesin beredar di pasaran, di mana semua saling adu kelebihan produknya. Namun, Anda jangan tergiur untuk membeli produk oli mesin karena promo yang menarik, sebab belum tentu oli tersebut cocok untuk mesin mobil Anda.

Memilih oli yang salah, dapat membuat berkendara Anda menjadi tidak nyaman. Hal tersebut bisa dilihat dari getaran serta suara bising pada mobil saat berkendara. Oleh karena itu, perhatikan spesifikasi oli mesin yang direkomendasi pada buku panduan mobil Anda. Oli mesin yang tepat adalah oli yang menyehatkan mobil Anda.

[Baca Juga: Ignition Coil]

Simak artikel otopedia.com berikut ini, agar tidak salah menggunakan oli mesin yang tepat untuk kendaraan Anda:

1. Pahami Karakteristik Mesin Kendaran Anda

Langkah pertama Anda bisa membuka buku panduan dan mulai mengenali lebih dalam tentang mobil Anda. Penggunaan oli mobil termasuk paling direkomendasikan pada buku panduan, sebab terkait dengan perfoma dan tahan lamanya mesin. Penjelasannya adalah berupa spesifikasi mesin dan jenis oli yang tepat. Dengan mengikuti prosedurnya maka akan menjamin mesin kendaraan Anda tetap prima. Oleh karena itu jangan pilih oli mesin hanya berdasarkan mereknya saja tetapi juga melihat dari komposisi standar berdasarkan buku panduan.

2. Pilih Kekentalan Oli yang Pas

Setiap karakter pada mobil pasti berbeda-beda, walaupun fungsi pada setiap oli sama namun setiap oli memiliki kandungan yang berbeda-beda. Jika Anda memilih oli yang tidak sesuai dengan karakter mobil Anda maka sama saja mesin mobil tidak terlindungi dengan baik. Perbedaan oli ditandai dengan kekentalan cairan oli yang diatur dalam Society of Automotive Engineer (SAE). Dan tingkat kekentalan oli sendiri diklasifikasikan oleh SAE dalam bentuk viscosity-grade.

Perlu Anda ketahui, semakin besar angka yang berada di belakang kode SAE, semakin kental kadar olinya. Sebagai simulasi, oli dengan SAE 15W-40 artinya ukuran kekentalan pada kondisi dingin 15 dan kondisi panas 40. Untuk lebih lanjutnya buka buku panduan untuk rujukan SAE yang disarankan.

3. Oli Sintetik vs Oli Mineral

Pada dasarnya ada dua jenis oli mobil yang ditawarkan yakni oli sintetik dan oli mineral. Anda perlu mengetahui perbedaan dari kedua oli tersebut. Oli sintetik terbuat dari ragam bahan kimia bersifat adiktif. Sedangkan oli non sintetik murni berasal dari ekstraksi minyak bumi. Di pasaran, oli sintetik paling dominan digunakan karena punya banyak keunggulan dibandingkan oli mineral, diantaranya adalah cenderung stabil terkena suhu dingin sehingga kadar penguapannya lebih rendah kemudian mampu melumasi mesin jauh lebih baik dan tahan terhadap gesekan. Terakhir, harganya pun condong lebih murah dan lebih bersih dalam bekerja.

4. Hindari Oli Palsu

Banyaknya ragam oli pada pasar membuat persaingan pun semakin sengit. Bahkan seringkali juga ditemui oli palsu yang dijual. Untuk mengetahui cara membedakannya adalah Anda jangan tergiur dengan harga murah, dan bau oli palsu biasanya berbau tengik seperti hasil bekas pembakaran. Dan juga saat diusap dengan jari akan terasa kasar, karena kandungan logamnya.

Jadi tidak ada salahnya Anda selalu melakukan pengecekan anti oli mesin pada waktunya, atau sesuai kilometer penggunaan. Selain sebagai pelindung mesin, oli juga berfungsi sebagai pelindung karat dan menjaga kestabilan suhu mesin. Satu lagi selalu gunakan oli mobil sesuai karakter mesin Anda, dengan begitu mesin mobil Anda akan terlindungi dan menjadi awet.