
Awas! Ban Mobil Bisa Meledak Akibat Kurang Angin
Jumat, 20 Maret 2020 12:00 | Galih PratamaOTOTIPS – Tekanan angin ban mobil memang sudah ditentukan oleh pabrikan. Mereka sudah memikirkan ukuran tekanan angin ban agar memberikan kenyamanan saat berkendara. Sayangnya, sebagian pengendara kerap mengabaikan tekanan angin ban mobil yang dikendarainya. Kasus yang mungkin sering terjadi adalah ban mobil kekurangan angin yang dipaksakan untuk melaju.
Tekanan angin mobil yang kurang ternyata menimbulkan banyak kerugian, bahkan bisa berbahaya bagi pengemudi. Seperti yang diungkapkan Ridwan, Kepala Toko OZ Tire Bintaro, salah satu outlet resmi GT Radial. “Dibanding dengan ban kelebihan angin, ban mobil yang kurang angin lebih bahaya kalau dipaksa jalan,” ujar Ridwan kepada Otopedia beberapa waktu lalu.
Apa alasannya? Ridwan menjelaskan, apabila ban mobil kurang tekanan angin dipaksakan untuk jalan, akan berdampak pada elastisitas bahan dasar ban. Penurunan elastisitas membuat ban cepat aus, terutama pada bagian samping ban.
“Kalau kempis, bagian yang menapak ke aspal sebagian besar ada di pinggiran ban, sedang bagian tengahnya tertekuk ke atas. Akibatnya ban habis tidak rata, botak sebelah luar,” jelasnya.
Selain kempis, lanjutnya, ban kempis membuat bahan bakar cepat boros. Pasalnya, jumlah telapak ban yang menempel ke aspal cenderung lebih banyak. Ini mengakibatkan koefisien gesek antara permukaan ban dan aspal semakin besar. Otomatis, butuh tenaga yang besar untuk melaju. “Ini yang mengakibatkan boros bahan bakar,” tambahnya.
Lalu, , kata Ridwan, efek berikutnya adalah handling menjadi lebih berat. Bisa dikatakan mobil sulit untuk dikontrol dan reaksi pengemudi pun jauh lebih lambat. Ini tentunya bisa membahayakan jika berada dalam kondisi yang membutuhkan reaksi cepat, seperti rem mendadak.
Terakhir, dampak yang lebih ekstrem jika ban kempis dipaksakan berjalan adalah ban bisa pecah. Risiko ini bisa saja terjadi, karena ban kempis apabila dipakai berjalan hingga ribuan kilometer akan menyebabkan ban lebih cepat ‘kelelahan’. “Kalau sudah begitu, ban bisa saja meledak,” ungkapnya.
Dia menyarankan, agar terhindari dari efek tersebut, pemilik mobil harus rajin melihat atau mengecek kondisi tekanan angin ban. Dalam pemilihan angin pun, disarankan untuk menggunakan nitrogen, bukan angin biasa. “Kalau pakai nitrogen bantingannya lebih soft dan tahan lama, karena partikel udara nitrogen lebih besar dibanding angin biasa. Nitrogen juga tahan panas,” tutupnya.
berita terpopuler
pilihan editor

Tips Mudah Merawat Mobil Hybrid
Rabu, 27 Mei 2020 13:00
Kia Rio Facelift Kini Usung Mesin Hybrid Ringan
Rabu, 27 Mei 2020 11:00
Hyundai Santa Fe 2021 Tak Sekadar Facelift
Rabu, 27 Mei 2020 9:00
Strategi Mitsubishi Fuso Selama Pandemi Covid-19
Selasa, 26 Mei 2020 14:00