OTONEWS – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) memberikan apresiasi kepada perusahaan otobus (PO) Kramat Djati, Sinar Jaya, dan Harapan Jaya yang telah yang menggunakan Hino Bus RN 285 dan berhasil mencapai jarak tempuh 1 juta kilometer tanpa overhaul atau turun mesin.

Ada 42 bus Hino RN 285 yang berasal dari tiga PO tersebut yang berhasil mencapai jarak tempuh 1 kilometer. Ini merupakan bus dengan mesin common rail yang melayani rute-rute penumpang di jalur Transjawa dari Jakarta menuju kota-kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan sampai Bali.

Santiko Wadoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI mengatakan, capaian tersebut tentunya membuat para pengusaha yang menggunakan HINO RN 285 menjadi lebih hemat dan menguntungkan secara bisnis.

"Tanpa overhaul, armada bis tak harus masuk bengkel. Kalau overhaul butuh waktu sekira 5-7 hari untuk memperbaikinya. Jadi, bis ini bisa terus cari duit,” ungkap Santiko di pameran GIICOMVEC 2020, kemarin.

[Baca Juga: Hino Catat Produksi 500 Ribu Unit Kendaraan di Indonesia]

Lebih jauh dia merinci, untuk memperbaiki mesin yang overhaul, pelanggan harus menyiapkan kocek sekira Rp70 juta. “Inilah nilai keuntungan yang Hino tawarkan, armada bisnis terus berjalan dan terhindar dari cost maintenance yang tinggi,” promo Santiko.

Di kesempatan yang sama, Irwan Supriyono, Executive Officer Aftar Sales HMSI, Irwan Supriyono mengatakan untuk menembus jarak 1 juta kilometer bukan sesuatu yang sulit untuk mesin common rail. "Asalkan perawatan kendaraan secara rutin dan penggunaan suku cadang terus dijaga," ujar Irwan.

Hasil Road Test

Sebelumnya, Hino juga sudah melajukan pengujian road test yang dilakukan pada Hino RN 285. Hino melakukan pengujuan Hino RN 285 dari Terminal Pulo Gebang, Jakarta menjuju Terminal Purbaya, Surabaya pulang pergi (PP). Hasilinya, Hino RN 285 dengan kapasitas oli 12 liter ini tetap stabil temperatur olinya, bahkan di bawah nilai standar flash point dari temperatur oli.

[Baca Juga: Isuzu Tak Khawatir Hadapi Kebijakan Euro 4 di Indonesia]

Nilai lebih ini tentunya memberikan nilai lebih bagi pengusaha bus untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya operasional. “Ini kami buktikan dengan capaian penjualan hino, di mana kami pada tahun lalu masih menjadi market leader dengan pangsa pasar 65 persen,” tutup Santiko.