Fog Lamp atau lampu kabut merupakan fitur keselamatan yang berfungsi membantu pandangan pengemudi saat berkendara di cuaca yang tak bersahabat. Misalnya hujan deras, jalan berkabut, hingga membantu pandangan dari kepulan asap.

Fog lamp memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding head lamp (lampu utama). Biasanya, lampu ini (fog lamp) disematkan di bagian bemper bagian bawah. Sehingga meskipun memiliki intensitas cahaya yang relatif tinggi, tidak akan mengganggu pandangan pengendara lain dari arah depan.

[Baca Juga: Membersihkan Lampu Mobil yang Menguning]

Fog lamp sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama, front fog lamp (lampu kabut depan) yang berfungsi membantu pengemudi melihat kondisi jalan di sekitar mobil pada saat jalan berkabut atau visibilitas sangat buruk.

Sedangkan kedua adalah rear fog lamp (lampu kabut belakang) yang dipasang menyatu dengan lampu belakang mobil. Rear fog lamp berfungsi membuat pengendara mobil lain (khususnya yang di belakang) mudah melihat pada saat jalan berkabut atau visibilitas rendah.

Indikator front fog lamp memiliki elemen berbentuk setengah lingkaran dengan tiga garis sejajar miring ke arah kiri bawah yang dipotong dengan garis bergelombang. Sementara indikator rear fog lamp punya elemen setengah lingkaran dengan tiga garis lurus mengarah ke kanan yang dipotong garis bergelombang.

Tipe bohlam fog lamp sendiri biasanya menggunakan tipe H3 atau yang paling anyak dijumpai adalah H11. Khusus untuk bohlam, disarankan menggunakan lampu halogen yang berwarna kekuningan atau warna standarlampu mobil. Lampu tersebut diyakini lebih mampu menembus kabut.

[Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Penggunaan Lampu Hazard yang Benar]

Lain halnya dengan lampu berwarna putih yang tak mampu memberikan penerangan yang baik ketika jalanan berkabut atau sedang terjadi hujan lebat.

Sumber : gridoto.com, intersport.id, msn.com