Ground clearance, istilah ini kerap kali kita dengar pada mobil. Secara harfiah, ground clearance adalah jarak terendah komponen mobil ke permukaan jalan atau tanah. Komponen yang dimaksud adalah selain ban yang merupakan komponen yang menyentuh permukaan jalan.

Pengukuran ground clearance tiap merek mobil memang berbeda-beda. Namun, pada umumnya, ground clearance mobil diukur atau dihitung dari sistem knalpot, atau lebih tepatnya center muffler mobil. Jarak center muffler ke permukaan tanah menjadi dasar perhitungan ground clearance sebuah mobil.

[Baca Juga: Mendeteksi Masalah Mesin Mobil dari Warna Asap Knalpot]

Adanya data ground clearance, maka akan terlihat bagaimana kapabilitas mobil itu saat melaju di permukaan jalan yang rusak atau penuh lubang dan rintangan. Ground clearance mobil yang tinggi, tentunya semakin aman pula mobil tersebut dari potensi kerusakan komponen di bagian kolong mobil. Ini dikarenakan komponen tersebut tak mudah berbenturan langsung dengan rintangan, seperti batu ataupun lainnya di permukaan jalan.

Memang setiap jenis dan merek mobil memiliki ground clearance berbeda-beda. Misalnya mobil dengan roda bigfoot, ground clearance bisa setinggi 1-2 meter. Sementara untuk mobil yang dimodifikasi hingga ‘ceper’, jarak ground clearance bisa hanya 10 hingga 15 centimeter (cm).

[Baca Juga: Tiga Cara Mudah Merawat Shockbreaker Mobil Agar Tetap Awet]

Mobil yang dipasarkan di Indonesia juga sangat beragam jarak ground clearance-nya. Contohnya Daihatsu All New Terios yang memiliki jarak antara sisi bawah center muffler dengan permukaan tanah di bidang datar setinggi 220 milimeter (mm) atau 22 cm. Jarak ini dianggap cukup aman dan menjadi standar mobil kelas SUV.

Sumber : otomania.gridoto.com, garasi.id, kamuslengkap.com