
Idle Speed Control Valve
Selasa, 29 Januari 2019 12:00 | Galih PratamaIdle Speed Control (ISC) Valve merupakan salah satu aktuator pada mesin mobil fuel injection (EFI) yang memiliki fungsi untuk mengatur jumlah volume udara yang masuk ke dalam intake manifold (part yang berbentuk pipa tabung yang terletak di bagian atas mesin) yang melewati saluran by-pass pada sistem pendingin mesin mobil.
Sistem ISC Valve yang digunakan sebagai pengganti sekrup ISAS (idle speed adjusting screw) dan sekrup IMAS (Idle Mixture Adjusting Scre) pada mesin karburator yang diatur secara manual. ISC Valve dikontrol dengan teknologi ECU (electronic control unit).
Fungsi dari ISC Valve sendiri terbagi menjadi tiga. Pertama untuk mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk ke intake saat gas tidak ditekan. Selanjutnya, mengatur kecepatan langsam mesin, baik saat AC on atau off. Terakhir, menyesuaikan kecepatan rpm langsam mesin pada segala kondisi secara otomatis.

ECU dalam melakukan pengontrolan dan menggerakkan komponen ISC Valve terbagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya sebagai berikut:
1. Stepper Motor
ISC Valve tipe ini memanfaatkan stepper motor yang dikontrol oleh ECU untuk mengatur banyaknya volume udara yang dapat masuk ke dalam intake manifold melalui saluran by-pass. Ketika putaran mesin masih idle (stansioner) dan mesin mendapatkan beban, maka ECU akan mengirim sinyal ke stepper motor untuk membuka saluran by-pass valve dengan memutar rotor pada stepper motor. Sehingga batang katup tertarik dan saluran by-pass akan membuka.
Banyaknya jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold, secara otomotis ECU akan memerintahkan injector untuk menambah durasi penginjeksiannya agar jumlah bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar juga bertambah.
2. Rotary Selenoid Control
Komponen ini prinsip kerja hampir sama dengan ISC Stepper Motor. Perbedaanya terletak pada pengaturan besar atau kecilnya saluran by-pass. Pada ISC tipe ini, komponen penggeraknya menggunakan rotary dan solenoid (jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara rapat). Selenoid berfungsi membangkitkan kemagnetan, sehingga rotary bisa bergerak yang berfungsi mengatur bukaan saluran by-pass yang dibantu dengan plat bimetal yang difungsikan untuk penyeimbang dan sebagai pegas pengembali.
3. Duty Control
Tipe ini menggunakan solenoid untuk mengubah tegangan listrik dari ECU ke arah gerakan maju mundur. Solenoid ini terletak pada sebuah poros yang terhubung dengan valve. Valve bekerja layaknya sekrup saluran idle pada karburator. Gerakan inilah akan meningkatkan volume udara yang masuk ke intake semakin besar.
Referensi : autoexpose.com, teknik-otomotif.com
berita terpopuler
pilihan editor

Tips Mudah Merawat Mobil Hybrid
Rabu, 27 Mei 2020 13:00
Kia Rio Facelift Kini Usung Mesin Hybrid Ringan
Rabu, 27 Mei 2020 11:00
Hyundai Santa Fe 2021 Tak Sekadar Facelift
Rabu, 27 Mei 2020 9:00
Strategi Mitsubishi Fuso Selama Pandemi Covid-19
Selasa, 26 Mei 2020 14:00