
Ini Bedanya Sistem Penggerak Roda 4WD dan AWD
Jumat, 25 Januari 2019 9:00 | Galih PratamaSistem penggerak roda mobil di dunia terbagi menjadi dua, yakni All Wheel Drive (AWD) dan Four Wheel Drive (4WD). Pemahaman kedua sistem penggerak mobil tersebut sering kali terjadi salah kaprah. Bahkan banyak juga yang menyamakan cara sistem kerja tersebut. Padahal sistem tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Pertama, Otopedia akan mengulas tentang sistem 4WD. Sistem penggerak roda ini tentu sudah tak asing lagi di telinga pencinta otomotif di Indonesia. Sistem penggerak roda ini normalnya diciptakan untuk mobil yang kerap kali melibas jalan tanah atau off-road. Contohnya Jeep Wrangler, Toyota Land Cruiser, Land Rover, dan lainnya.
Dalam bahasa sederhananya, sistem 4WD adalah sistem di mana empat roda mobil berputar secara bersamaan. Sistem ini sangat efektif digunakan untuk bermanuver dalam kondisi jalan ekstrem. Dilansir dari idntimes pada Selasa (6/11/2018), sistem penggerak ini berpotensi lebih hemat. Mengingat sistem penggerak 4WD memiliki pilihan penggerak roda, yaitu 4x4 atau 4x2. Ini artinya pengemudi bisa memilih antara dua roda saja yang bergerak atau keempatnya sekaligus.
Sayangnya, sistem penggerak roda ini kurang bersahabat ketika melintasi di jalan aspal yang licin atau pasca hujan. Karena pembagian penggerak roda dipukul rata pada 50 persen tenaga untuk ban depan dan 50 persen untuk ban belakang. Terutama ketika saat berputar arah, sistem ini akan menyulitkan.

Sementara AWD adalah sistem penggerak roda mobil yang lebih modern. Sistem ini diciptakan untuk menerjemahkan atau membagi tenaga dari mesin ke empat roda dengan pintar. Dalam sistem penggerakan roda ini dibutuhkan limited slip differential dan clutch yang sifatnya elektronis, yang bertugas menyerahkan kontrol ke masing-masing ban.
Berbeda dengan 4WD, sistem penggerak roda AWD tidak perlu diaktifkan oleh pengemudi. Semua pengoperasiannya sudah otomatis karena sudah diatur dalam Engine Control Unit (ECU). Sensor yang ada di tiap roda memonitor traksi, putaran, dan beberapa data lainnya secara berkesinambungan. Dari data tersebut, ECU akan menganalisis kondisi traksi dan memilih roda dengan traksi terbaik yang akan diberi transfer tenaga.

Dilansir dari otosia.com, mobil dengan sistem penggerak roda AWD sangat cocok dikendarai di medan seperti aspal yang licin dan pasca hujan. Ini tentunya berbeda dengan sistem penggerak roda 4WD, yang dinilai sangat berbahaya saat menghadapi kondisi tersebut.
Bisa dibilang, sistem penggerak roda AWD sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengendalian mobil. Efeknya memberikan rasa aman di segala cuaca dengan stabilitas mobil yang lebih baik. Termasuk saat berkendara di dalam kota seperti di Jakarta.
Sayangnya, sistem AWD lebih boros konsumsi bahan bakar dibanding sistem 4WD. Karena semua roda pada sistem ini terus bergerak dalam semua kondisi jalan, baik jalanan mulus ataupun rusak. Ini menyebabkan konsumsi bahan bakar akan meningkat karena perputaran keempat roda terus berputar.
Beberapa mobil mengadopsi sistem penggerak roda AWD. Di antaranya sedan sport, seperti Subaru WRX dan Toyota Corolla yang diperuntukkan untuk keperluan balap. Bagi Anda yang menginginkan kecepatan saat berkendara, Anda bisa memilih mobil yang dilengkapi dengan sistem penggerak roda AWD. Dari penjelasan tersebut, tentunya para pencinta otomotif sudah tidak salah paham lagi antara AWD dan 4WD.
berita terpopuler
pilihan editor

Tips Mudah Merawat Mobil Hybrid
Rabu, 27 Mei 2020 13:00
Kia Rio Facelift Kini Usung Mesin Hybrid Ringan
Rabu, 27 Mei 2020 11:00
Hyundai Santa Fe 2021 Tak Sekadar Facelift
Rabu, 27 Mei 2020 9:00
Strategi Mitsubishi Fuso Selama Pandemi Covid-19
Selasa, 26 Mei 2020 14:00