OTOFIGURE – Hari ini, bisa dikatakan menjadi hari spesial bagi para wanita di Tanah Air. Ya, 21 April 2020, merupakan hari kelahiran sekaligus mengenang pahlawan bangsa Raden Ajeng (R.A) Kartini. Beliau dikenal sebagai sosok pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita.

Perjuangan R.A Kartini saat ini mulai dirasakan. Banyak wanita Indonesia yang terinspirasi dengan pahlawan berdarah Jepara, Jawa Tengah tersebut. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya wanita-wanita hebat yang menjalani profesi yang tak terpikirkan sebelumnya.

Berprofesi sebagai pembalap, misalnya. Ya, profesi ini sebenarnya lebih identik dengan kaum Adam, mengingat risiko pembalap cukup besar seperti kecelakaan. Ternyata, hal tersebut tak menyurutkan minat sebagian wanita bergelut di dunia balap. Bahkan, prestasinya bisa dibilang cukup cemerlang. Siapa saja mereka?

Alinka Hardianti

Kiprahnya bersama Toyota Team Indonesia (TTI) memang sudah berakhir. Tapi, predikat sebagai Ratu Drifter Indonesia sepertinya tak pernah pudar. Alinka memang menjadi pembalap wanita paling populer di Tanah Air.

Pada 2005, Alinka mulai ikut kompetisi balap mobil bertajuk Slalom One Make Race di kelas pemula. Dia menjadi juara pertama kejuaraan tersebut. Berturut-turut, di setiap kejuaraan kelas wanita slalom yang diikutinya, dia selalu naik podium, meraih juara.

[Baca Juga: Mengenang Sir Stirling Moss, Legenda Balap F1 Tanpa Mahkota]

Tak hanya di dalam, dia juga pernah berprestasi di kejuaraan balap level dunia. Pada 2016, dia mengikuti balap internasional Japan’s Fuji Speedway dan menjadi satu-satunya pembalap wanita dari luar Jepang di kompetisi tersebut.

Bersama TTI, Alinka juga sukses berperan menjadikan Indonesia sebagai juara umum di ajang slalom tingkat Asia pada ajang Asia Auto Gymkhana Competition (AAGC) 2017.

Alinka mulai mengenal drift sejak usia 14 tahun. Bakat yang dimilikinya tak lepas dari peran sang ayah, yang merupakan pembalap nasional, Didi Hardianto.

Memiliki potensi besar membuat Alinka melebarkan sayap dan menjajal reli dalam kejuaraan nasional. Hal ini tak lepas dari peran suami yang juga merupakan seorang offroader asal Batulicin, Kalimantan Selatan, H. Andi Baihaki.

Sabrina Sameh

Dia adalah salah satu wanita muda yang bergelut di dunia balap. Sejak usia 13 tahun, wanita kelahiran 26 Agustus 1994 ini telah melakoni dunia balap motor, khususnya drag bike. Kariernya di dunia balap drag bike makin metereng ketika bergabung bersama tim Shit The Grid.

Sederet prestasi pernah diraih Sabrina, misalnya juara 3 Trendipromo Mandira kelas 155 cc, juara 1 Miss IMS, juara 1 Miss Polytron, dan masih banyak lagi.

Prestasinya di dunia balap drag race ternyata membuat Toyota Team Indonesia (TTI) kepincut untuk ‘meminang’ wanita berdarah Bandung itu. Belum lama ini, Sabrina direkrut untuk menggantikan posisi Alinka Hadrianti yang tengah vakum dari dunia balap.

Banting setir dari dunia balap drag race motor ke balap mobil tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Sabrina. Meski begitu, dia mengaku saat ini terus giat berlatih. Mulai dari latihan fisik, teknis balap mobil, hingga terus mengikuti arahan dari pembalap senior seperti Haridarma Manoppo.

Sarikha Kartika Ayu

Sosok pembalap Kartini muda lainnya adalah Sarikha Kartika Ayu. Kiprahnya di dunia balap tak bisa dipandang sebelah mata. Sederet prestasi di ajang balap nasional pernah direngkuh oleh dara cantik ini. Terakhir, dia berhasil menjadi yang tercepat di ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019.

Kala itu, Sarikha menjadi satu-satunya pembalap yang ambil bagian dalam ISSOM 2019 kali ini. Sarikha turun membalap dalam Kategori Mercedes-Benz Club INA Race Championship nomor SC 4 Spirit. Meski hanya menempati posisi kedua, Sarikha bangga mampu bersaing dengan pembalap pria dengan merebut posisi tersebut.

[Baca Juga: 4 Pembalap Indonesia yang Mendunia]

Ya, darah pembalap memang mengalir deras pada diri Sarikha. Mengingat kedua orangtuanya kala itu pernah menjalani profesi pembalap. Tak ayal, sejak kecil sepertinya dunia balap sudah tak asing bagi Sarikha.

Ke depannya, Sarikha ingin fokus menjalani profesinya sebagai pembalap dan tentunya mampu merebut prestasi lebih banyak lagi.

Itulah ketiga sosok Kartini modern yang berkiprah di balik kemudi mobil. Bukan sekadar jadi pemanis, mereka mampu berprestasi, baik di dalam maupun di luar negeri.