
Limited Slip Differential
Selasa, 29 Januari 2019 15:00 | Galih PratamaLimited Slip Differential atau LSD adalah suatu sistem yang dipasang di differential atau gardan sebagai penambah traksi. Mobil yang disematkan dengan LSD akan mendeteksi kondisi jalan yang dihadapinya dan mengatur traction atau roda. Sehingga mobil tetap berada di bawah kendali pengemudi. Misalnya jika salah satu roda terjebak lumpur atau lubang, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain. Mobil pun diyakini akan sanggup bermanuver atau melaju.
LSD dapat diaplikasikan pada mobil dengan penggerak roda belakang maupun roda depan. Untuk mobil menggunakan penggerak roda depan, komponen LSD akan ditempatkan di bagian transmisi mobil. Lain halnya mobil dengan penggerak roda belakang, LSD akan dipasangkan di bagian gardan mobil.
LSD Berdasarkan Karakteristik
- LSD sensitif terhadap torsi.
- LSD yang sensitif terhadap kecepatan.
LSD Berdasarkan Mekanisme
1Viscous LSD
LSD jenis ini memakai sejenis oli yang akan mengental bila salah satu roda penggerak kendaraan berputar secara cepat, sehingga memberikan efek mengunci pergerakan tersebut. Tenaga roda yang mengalami slip juga akan langsung disalurkan ke bagian roda lainnya. Hanya saja, LSD jenis ini memiliki kelemahan dalam hal menahan slip.
2 Clutched LSD
Jenis LSD ini bekerja dan bereaksi terhadap as kopel atau constant velocity (CV). Di mana semakin tinggi putarannya, maka penekanan dari kopling juga akan semakin mengeras. Sehingga differential akan mengunci, dan pada saat itu juga putaran antara roda kanan dan kiri akan sama atau seimbang. LSD jenis ini memiliki kemampuan menahan slip ban yang cukup baik.
3 Geared LSD
Berbeda dari dua LSD sebelumnya, LSD jenis ini menggunakan gear atau roda gigi untuk mengunci differential-nya. LSD tipe ini sangat tergantung pada torsi dan bukan pada kecepatan dari poros propeller-nya. Geared LSD sangat kuat untuk menahan slip dan bebas dari perawatan.
Sistem Kerja LSD

Untuk sistem kerja atau cara kerja LSD terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan input torsi atau putarannya. Pertama, dalam kondisi Load, maka kinerja kopling akan sejajar dengan perputaran dari as kopel. Sedangkan pada kondisi No Load, kinerja kopling akan diturunkan menjadi kopling statis. Sedangkan untuk kondisi Over Run, kinerja kopling punya keadaan khusus yang akan cenderung ke arah 1 way, 1.5 way atau 2 way.
LSD 1 way direkomendasikan untuk kendaraan dengan penggerak roda depan (FWD) karena sistem ini akan bekerja pada saat berakselerasi saja. Untuk LSD 2 Way, tipe ini direkomendasikan bagi para drifter. Pasalnya, LSD tipe ini dapat membantu para drifter melakukan drifting dengan baik pada saat menikung. Sementara untuk LSD 1.5 Way, sifatnya lebih cenderung di antara ke-2 tipe LSD (LSD 1 way dan LSD 2 way), di mana pada jenis ini lebih kuat di sektor akselerasi daripada deselerasi.
Referensi : teknik-otomotif.com, modifikasi.com
berita terpopuler
pilihan editor

Tips Mudah Merawat Mobil Hybrid
Rabu, 27 Mei 2020 13:00
Kia Rio Facelift Kini Usung Mesin Hybrid Ringan
Rabu, 27 Mei 2020 11:00
Hyundai Santa Fe 2021 Tak Sekadar Facelift
Rabu, 27 Mei 2020 9:00
Strategi Mitsubishi Fuso Selama Pandemi Covid-19
Selasa, 26 Mei 2020 14:00