OTONEWS – Larangan mudik diberlakukan sejak 23 April 2020. Kebijakan tersebut bertujuan memutus penyebaran Covid-19. Sayangnya, di lapangan masih banyak masyarakat yang nekat untuk tetap mudik, baik yang menggunakan transportasi umum maupun pribadi.

Bagi yang nekat, pihak kepolisian telah melakukan tindakan tegas dengan memaksa para pemudik untuk putar balik dan kembali ke rumah. Namun, ternyata ada kriteria khusus bagi kendaraan yang diperbolehkan untuk mudik. Seperti apa kriterianya?

Seperti dijelaskan Kepala Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono. Menurutnya, pihaknya memperbolehkan masyarakat tertentu untuk melakukan perjalanan mudik di tengah pandemi. Hanya saja, izin mudik tersebut hanya diperbolehkan pada warga dalam kondisi darurat.

[Baca Juga: Beragam Sanksi bagi Pengendara yang Nekat Mudik]

Dia mencontohkan, kondisi darurat yang dimaksud adalah saat ada anggota keluarga yang sakit atau meninggal dunia. Pemudik akan mendapatkan izin melintas asalkan menunjukkan bukti yang menyatakan hal tersebut.

“Bukti tersebut harus disertakan surat keterangan urgensi dan ditandatangani lurah atau pejabat setempat. Kalau ada yang sakit atau meninggal, tunjukkan surat keterangan. Cukup foto saja benar tidak itu terjadi,” ujarnya seperti dikutip kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Namun dia menegaskan, keringanan tersebut jangan dimanfaatkan dengan tujuan yang tidak baik. Sebab, jika tak ada alasan mendesak, para pemudik akan ditindak tegas dengan memutarbalikkan ke rumah masing-masing.

Sementara diketahui, banyak warga yang nekat melakukan mudik dengan berbagai cara dan strategi. Ada yang sembunyi di balik terpal mobil pikap, mencari jalan tikus, dan lainnya.

Antisipasi pemudik telah dilakukan kepolisian dengan sistem penyekatan kendaraan mudik di sejumlah titik perbatasan antarkota.

[Baca Juga: Larangan Mudik, Akses Tol Layang Jakarta-Cikampek Ditutup]

Penyekatan dilakukan sejak Jumat lalu. Tercatat sudah ada 12.156 kendaraan yang nekat ingin mudik di seluruh Indonesia. Sejauh ini, pihak kepolisian hanya memberikan sanksi bagi pemudik yang bandel dengan memutarbalikkan kendaraan untuk pulang ke rumah.