
Tiga Hal Sepele Ini Bikin Mobil Matik Cepat Rusak
Rabu, 21 Agustus 2019 16:00 | Galih PratamaOTOTIPS - Transmisi mobil terbagi menjadi dua, yakni manual dan otomatis atau matik. Keduanya punya karakteristik dan kelebihan saat digunakan. Misalnya matik, transmisi ini dianggap sebagai salah satu solusi saat berkendara di jalur perkotaan yang sering macet seperti Jakarta.
Cukup pindahkan transmisi lalu langsung injak pedal gas, mobil bisa melaju sesuai keinginan. Meski terlihat mudah, tetap banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengemudi mobil bertransmisi matik. Jika asal, bukan tak mungkin transmisi akan cepat rusak, atau bahkan bisa jebol.
Ada beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan para pengemudi mobil matik. Tanpa disadari hal tersebut bisa mengakibatkan usia mobil matik menjadi pendek. Pertama, ketika kondisi mobil berhenti di lampu merah. Sebagian pengemudi masih membiarkan tuas transmisi pada posisi D (Drive) sambil menginjak rem.
Kebiasaan tersebut bisa berakibat kerusakan pada transmisi. Jika terlalu lama menginjak rem, efeknya pelat kopling transmisi matik akan cepat aus dan akan merembet ke bagian gear transmisi. Untuk menghindari hal tesebut, ada baiknya pada saat berhenti pengemudi langsung memindahkan posisi tuas tansmisi ke N (Netral).
Kedua, memindahkan posisi tuas transmisi ke N atau P (Parking) saat mobil masih bergerak. Ini menjadi pantangan kedua bagi pengemudi transmisi matik. Memindahkan transmisi ke posisi tersebut seharusnya dilakukan ketika kendaraan benar-benar berhenti. Jika dipaksakan bisa mengurangi umur komponen transmisi.
Terakhir, mendorong mobil saat kondisi mati atau mogok. Melansir tempo.co, Rabu (21/8/2019), kondisi ini memang selalu menjadi bahan pertanyaan sebagian pemilik mobil transmisi matik. Apabila jaraknya hanya beberapa meter semestinya tak menjadi soal, asalkan transmisi pada posisi N. Namun, menderek atau menarik mobil matik dengan jarak yang jauh, berpotensi merusak komponen.
Khusus untuk derek mobil matik, hal utama yang harus diketahui pemilik mobil ingin menderek kendaraan adalah roda penggerak. Misalnya penggerak roda depan, ada baiknya yang diangkat bagian depan. Begitu pun sebaliknya, jika penggerak roda belakang, saat diderek yang diangkat adalah bagian belakang.
Tiga kebiasaan tersebut bisa dikatakan cukup sepele. Namun, pengaruhnya terhadap komponen transmisi matik sangat besar. Jika tak menghilangkan kebiasaan tersebut, diyakini transmisi matik mobil Anda akan jebol.
berita terpopuler
pilihan editor

Tips Mudah Merawat Mobil Hybrid
Rabu, 27 Mei 2020 13:00
Kia Rio Facelift Kini Usung Mesin Hybrid Ringan
Rabu, 27 Mei 2020 11:00
Hyundai Santa Fe 2021 Tak Sekadar Facelift
Rabu, 27 Mei 2020 9:00
Strategi Mitsubishi Fuso Selama Pandemi Covid-19
Selasa, 26 Mei 2020 14:00