Tol Layang Cikampek Bergelombang.jpg

Waspada Bahaya Jalan Bergelombang Tol Layang Cikampek

Kamis, 19 Desember 2019 14:00 | Galih Pratama

OTONEWS – Pada 15 Desember 2019, Tol Layang Jakarta-Cikampek telah resmi dioperasikan. Meski sudah dibuka, tol layang sepanjang 36 kilometer ini belum bisa dikatakan 100 % mulus. Pasalnya, banyak pengendara yang mengeluhkan jalan tol ini bergelombang dan masih banyak sambungan jembatan yang tidak rapi.

Tak ayal, ketika mobil melesat dengan kecepatan tinggi dipastikan akan mengalami guncangan yang sangat keras. Untuk itu, saat melintas tol ini para pengguna jalan mesti hati-hati dan disarankan tak memacu kendaraan dengan kecepatan yang tinggi.

Sesuai dengan ketentuan, kecepatan para pengendara yang melintas di Tol Layang Cikampek dibatasi hanya 60 km/jam. Batasan ini diberlakukan bukan hanya untuk menghindari efek dari jalan bergelombang, tapi juga mengantisipasi guncangan akibat sambungan jembatan atau expansion joint yang belum sempurna.

Diketahui, jarak sambungan jembatan Tol Layang Cikampek berkisar 80 hingga 100 meter. Setiap menempuh jarak tersebut, baik pengemudi maupun penumpang mobil dipastikan akan merasakan guncangan.

[Baca Juga: Perhatikan 6 Hal Ini Saat Akan Jajal Tol Layang Cikampek]

Apabila kecepatan mobil dipaksakan dengan kecepatan tinggi, dikhawatirkan guncangan pada kendaraan tak bisa terkontrol dan bisa membahayakan. Oleh karenanya, batasan kecepatan (60 km/jam) dinilai paling aman karena pengemudi lebih mudah mengoreksi kendali sebelum terjadi selip atau kehilangan kendali.

Menanggapi jalan yang bergelombang dan sambungan jembatan yang kurang sempurna, Direktur ‎Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk menyempurnakan sambungan jembatan agar kendaraan tidak lagi merasakan guncangan ‎saat melintasinya.

"Dalam waktu dekat diperbaiki. jadi pas kita lewat situ sebenarnya kayak model polisi tidur, tapi kalo kecepatan tinggi itu potensinya gini, kayak lompat sedikit. itu yang bahaya," kata Budi seperti dilansir liputan6.com.

Di tempat terpisah, Pimpinan Proyek Area 1 PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Prajudi menegaskan meski naik turun (bergelombang), Tol Layang Cikampek dipastikan aman karena sudah memenuhi standar teknis. "Enggak (membahayakan), secara geometrik jalan secara desain sudah memenuhi kaidah teknis," tambahnya.

[Baca Juga: Perhatikan! Ini Jarak Aman Mobil Saat Mengemudi di Jalan Tol]

Namun, karena tol ini melayang, pengguna jalan disarankan tidak memacu kendaraan terlalu tinggi. Sebab, angin bisa berpengaruh pada kestabilan kendaraan. “Jangan terlalu cepat, ada faktor angin, jaga kecepatan maksimum antara 60-80km/jam," sarannya.

Artikel Lainnya

/media/images/Kia-Rio-Facelift-2.original.jpg

Kia Rio Facelift Kini Usung Mesin Hybrid Ringan

/media/images/Hyundai-Santa-Fe-Facelift.original.jpg

Hyundai Santa Fe 2021 Tak Sekadar Facelift